PTK IPA SD - PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE DISCOVERY PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI
PTK IPA SD - Gaya belajar setiap guru SD pastinya berbeda. Anda bisa menerapkannya pada murid-murid dalam setiap mata pelajaran. Hanya saja, sebelum itu harus dilakukan pengamatan lebih dulu seperti PTK IPA SD dengan Metode Discovery untuk mengetahui tingkat keingintahuan dan daya cari siswa.
TUJUAN DIADAKAN PTK IPA SD DENGAN METODE DISCOVERY
Seperti namanya, Discovery dalam Bahasa Inggris berarti mencari tahu. PTK yang dilakukan dengan dasar metode tersebut artinya ingin mengetahui seberapa jauh keingintahuan siswa akan suatu masalah dan memecahkannya dengan beberapa siklus, seperti :
1. Memancing Siswa untuk Bertanya
Adanya metode Discovery Learning ini sejatinya untuk membiasakan siswa agar mereka tidak malu bertanya terhadap suatu masalah. Kalau belum biasa untuk melakukan hal ini, kebanyakan malah terlihat ketinggalan pelajaran dan memperburuk nilai. IPA sendiri merupakan mata pelajaran yang sejatinya menanyakan kenapa alam bisa membuat beragam hal menarik. Jadi, cocok sekali kalau guru menerapkan metode ini untuk PTK mereka dengan memancing anak-anak agar tidak malu bertanya.
2. Melatih Siswa untuk Mengamati
Ketika melaksanakan PTK IPA SD dengan Metode Discovery berarti Anda juga bertujuan untuk melatih siswa dalam mengamati alam sekitar. Latih mereka untuk tidak sekedar membaca buku dan menemukan jawaban di sana. Lebih dari itu, mereka bisa menemukan jawaban terhadap suatu masalah dengan mengamatinya langsung di alam. Biasanya, guru akan menentukan lebih dulu materi apa yang digunakan dalam PTK ini agar pengamatan bisa berjalan lancar. ptk ipa sd kelas 6 pdf
3. Melatih Siswa untuk Menalar
Seperti yang sudah dikatakan ilmuwan kenamaan asal Austria, Albert Einstein bahwa Sains merupakan cara tepat untuk mengerti dan memahami keindahan alam, hal ini sebenarnya juga menjadi tujuan kenapa metode Discovery cocok dilakukan dalam IPA. Metode ini menyuguhkan beragam cara yang bisa Anda coba untuk melatih murid nalar murid bekerja. Mempertanyakan kenapa hal-hal di alam ada dan lain sebagainya sehingga keingintahuan agar memecahkan suatu masalah meningkat.
PTK IPA SD dengan Metode Discovery memang bagus dilakukan sedari dini seperti ini karena gaya belajar tersebut mampu melatih mereka menjadi lebih baik dan tidak malu bertanya kalau menemukan suatu masalah. Nilai anak pun secara signifikan juga bisa naik.
CONTOH PTK IPA KELAS VI SD WORD
Berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor diantaranya adalah faktor guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, karena guru secara langsung dapat mempengaruhi, membina dan meningkatkan kecerdasan serta keterampilan siswa.
Permasalahan yang di hadapi adalah siswa tidak berani menjawab pertanyaan dari guru pada awal pelajaran, siswa tidak berani bertanya, konsentrasi siswa dalam pembelajaran rendah, hanya siswa tertentu saja yang aktif dalam diskusi kelas dan siswa cenderung lupa pada pelajaran yang sudah diberikan. Hal itu disebabkan karena guru kurang kreatif, dalam kegiatan mengajar hanya berceramah saja tanpa disertai media apapun, metode kurang bervariasi serta kurang melibatkan siswa, mendominasi waktu dalam kegiatan belajar mengajar, membatasi kreatifitas siswa dan belum menggunakan metode yang menarik. Salah satu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa yaitu metode discovery untuk penemuan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penggunaan metode discovery dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada materi perubahan benda dan sifatnya siswa kelas VI SD Negeri.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus, dengan subyek penelitian siswa kelas VI SD Negeri yang berjumlah 37 siswa. Setiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan (planning), implementasi/tindakan (action), observasi (observation), dan refleksi (reflection). ptk ipa sd kelas 5 kurikulum 2013
Hasil belajar pada siklus I yang diperoleh dari tes yang dilaksanakan pada akhir pertemuan siklus I dengan ketuntasan klasikal 68. Hasil belajar pada siklus II diperoleh dari tes yang dilaksanakan pada akhir pertemuan siklus II dengan ketuntasan klasikal 95%.
