Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

PTK IPS SD - PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS 5 SDN

PTK IPS SD - Ilmu Pengetahuan Sosial pada proses pembelajarannya menyangkut seperangkat peristiwa, konsep, fakta, sosiologi, ekonomi. Selain itu sejarah turut mendapat tempat pada mata pelajaran tersebut. PTK IPS SD dalam hal ini memacu wawasan para siswa untuk mengenal dan menghargai nilai-nilai sejarah.

IDENTIFIKASI MASALAH PEMBELAJARAN IPS DI LINGKUNGAN SEKOLAH DASAR

Para siswa memiliki daya nalar berbeda-beda dalam memahami dan menyerap inti pelajaran yang diberikan oleh pengajar. Hal tersebut membuat terjadinya ketimpangan antar murid yang menenangi pelajaran IPS dengan murid selain darinya. ptk ips kelas 5 semester 2
Maka dari itu dilakukan PTK IPS SD untuk mengidentifikasi masalah apa yang membuat kondisi tersebut terjadi. Melalui pengamatan proses pembelajaran ditemukan beberapa masalah sebagai berikut:
Model pembelajaran bersifat konvensional, porsi guru menerangkan lebih banyak sehingga murid lebih terlihat pasif.
Pembelajaran lebih banyak bersifat hapalan tanpa menanamkan nilai moral pada diri siswa.
Sering ditemui beberapa siswa sering tidak hadir saat mata pelajaran IPS belangsung.
Siswa merasa bosan dan cenderung menghibur diri dengan bermain.
Siswa terlihat tidak fokus menyimak ketika guru sedang menjelaskan.
Siswa tidak mau untuk bertanya pada saat guru memberikan kesempatan bertanya
Melihat hambatan-hambatan yang terjadi di atas, maka guru harus mulai mengubah cara mengajarnya agar memberi lebih dari sekedar hapalan terhadap muridnya. Menanamkan nilai, disiplin ilmu dan keterampilan kelak dapat menjadi bekal bagi mereka untuk melanjut ke jenjang pendidikan lebih tinggi. 

MENGENALKAN TOKOH PAHLAWAN MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN

Guru sebagai pihak yang memiliki kapasitas dalam mengajar, maka perlu memberikan model pembelajaran yang disenangi oleh para siswanya. Misalnya ketika pengajar ingin memperkenalkan tokoh pahlawan maka sebaiknya menunjukkan langsung kepada siswa dengan media gambar.
Gambar pahlawan saat ini tidak hanya bersifat konkret melainkan dihadirkan pula dalam bentuk digital. Maka kemungkinan guru memperoleh media belajar akan semakin terbuka lebar. Para siswa kemudian akan tergugah untuk bertanya dan mengingat sesuatu yang pernah dilihatnya.
Melalui media foto tokoh Pahlawan akan memberi proses pembelajaran lebih menyenangkan dan menanamkan nilai luhur kepada para siswa.Pentingnya mengingat sejarah adalah bagian penting dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial selaras dengan tujuan PTK IPS SD.

CONTOH PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) IPS SD

Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa kelas 5 SDN pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial. Rendahnya hasil belajar siswa dikarenakan siswa kurang melakukan aktivitas bermakna saat pembelajaran berlangsung serta guru lebih banyak menggunakan metode konvensional yaitu ceramah. Oleh karena itu penelitian ini merumuskan masalah yaitu apakah penerapan metode inkuiri dapat meningkatkan aktivitas mata pelajaran IPS kelas 5 SDN dan apakah penerapan metode inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS kelas 5 SDN. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS pada siswa kelas 5 SDN.
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari 2 siklus yaitu siklus 1 dan siklus 2 dengan masing-masing siklus terdiri dari 3 kali pertemuan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 5 SDN yang berjumlah 33 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan tes. Sedangkan untuk alat pengumpul data berupa lembar observasi guru dan lembar observasi aktivitas belajar siswa sertatest yang berrbentuk soal pilihan ganda. Contoh ptk ips sd kelas 5 doc

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah terjadinya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas 5 SDN melalui penerapan metode inkuiri yang di tandai dengan meningkatnya ketuntasan aktivitas dan hasil belajar IPS. Persentase siswa yang tuntas dalam aktivitas belajar siswa pada siswa 1 dengan kategori baik mencapai 47,47% dan persentase aktivitas belajar siswa dengan kategori baik pada siklus 2 mencapai persentase 71,71% sudah mencapai indikator kerja aktivitas belajar yang ditentukan yaitu aktivitas belajar dinilai berhasil jika mencapai persentase 70% dari jumlah siswa. Bukan hanya aktivitas belajar saja yang meningkat namun hasil belajar siswa juga meningkat dari yang semula sebelum menerapkan metode inkuiri hasil belajar siswa yang tuntas hanya 33,30% dengan rata-rata hasil belajar kelas sebesar 59,30 dan setelah adanya tindakan pada siklus 1 meningkat menjadi 60,60% dengan rata-rata hasil belajar kelas sebesar 70,84 kemudian hasil belajar terus meningkat pada siklus 2 dengan persentase ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 81,81% dan sudah mencapai indikator kerja hasil belajar yang ditetapkan, dimana hasil belajar dikatakan baik dan berhasil jika ketuntasan hasil belajar siswa sudah melebihi 80%.