Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

PTK DAN PTS

PTK IPS SMP KELAS IX METODE DISCOVERY LEARNING

PTK IPS SMP KELAS IX METODE DISCOVERY LEARNING-Salah satu alternatif untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dipaparkan di atas adalah model pembelajaran yang tepat bagi siswa serta dapat memecahkan masalah  yang dihadapi. Hudojo (Purmiasa, 2002: 104) mengatakan bahwa model pembelajaran akan menentukan terjadinya proses belajar mengajar yang selanjutnya menentukan hasil belajar. Berhasil tidaknya proses belajar mengajar tergantung pada pendekatan, metode, serta teknik mengajar yang dilakukan oleh guru. Untuk itu, guru diharapkan selektif dalam menentukan dan menggunakan model pembelajaran. download ptk ips smp kelas 9 doc
Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi pokok Perubahan Sosial Budaya Bangsa Indonesia Dalam Menghadapi Arus Globalisasi adalah Melalui Model pembelajaran Discovery Learning. Model pembelajaran Discovery Learning  adalah suatu cara mengajar di mana dalam pembelajaran tersebut dirancang masalah-masalah yang menuntut siswa mendapat pengetahuan yang penting, membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan memiliki strategi belajar sendiri serta memiliki kecakapan berpartisipasi dalam tim. 

Kesimpulan  dari  hasil  penelitian  yang  dilakukan  di  SMP Negeri 1 ...   yaitu terdapat peningkatan  prestasi belajar siswa kelas IX SMP Negeri 1 ...  pada Materi pokok Perubahan Sosial Budaya Bangsa Indonesia Dalam Menghadapi Arus Globalisasi . Pada pra siklus jumlah siswa yang tuntas belajar mencapai 12 siswa, kemudian meningkat pada siklus 1 mencapai 20 siswa dan pada siklus 2 mencapai 28 siswa. Maka dalam proses dan jangka waktu yang tidak pendek, model pembelajaran Discovery Learning tersebut berdampak positif bagi siswa yaitu siswa kelas IX bisa meningkatkan Prestasi Belajarnya.

Laporan penelitian tindakan kelas ini membahas IPS SMP yang diberi judul PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA BANGSA INDONESIA DALAM MENGHADAPI ARUS GLOBALISASI  DI KELAS IX  SMP NEGERI 1 ...  TAHUN AJARAN 2017/2018". Disini akan di bahas lengkap.


PTK ini bersifat hanya REFERENSI saja kami tidak mendukung PLAGIAT, Bagi Anda yang menginginkan FILE PTK IPS SMP KELAS IX lengkap dalam bentuk MS WORD SIAP DI EDIT dari BAB 1 - BAB 5 untuk bahan referensi penyusunan laporan PTK dapat (SMS ke 0856-47-106-928 dengan Format PESAN PTK SMP 082).

DOWNLOAD LENGKAP PTK IPS SMP K13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Struktur Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam proses kehidupan. Majunya suatu bangsa dipengaruhi oleh mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri karena pendidikan yang tinggi dapat mencetak Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Pendidikan yang dimaksud disini bukan bersifat nonformal melainkan bersifat formal, meliputi proses belajar mengajar yang melibatkan guru dan siswa. Peningkatan kualitas pendidikan dicerminkan oleh prestasi belajar siswa. Sedangkan keberhasilan atau prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh kualitas pendidikan yang bagus. Karena kualitas pendidikan yang bagus akan membawa siswa untuk meningkatkan prestasi belajar yang lebih baik.
Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi pokok Perubahan Sosial Budaya Bangsa Indonesia Dalam Menghadapi Arus Globalisasi adalah Melalui Model pembelajaran Discovery Learning. Model pembelajaran Discovery Learning  adalah suatu cara mengajar di mana dalam pembelajaran tersebut dirancang masalah-masalah yang menuntut siswa mendapat pengetahuan yang penting, membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan memiliki strategi belajar sendiri serta memiliki kecakapan berpartisipasi dalam tim. 

Berdasarkan  permasalahan  yang dihadapi dan solusi yang ada, maka perlu dilakukan suatu tindakan berupa penerapan model pembelajaran Discovery Learning  untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi pokok Perubahan Sosial Budaya Bangsa Indonesia Dalam Menghadapi Arus Globalisasi  . Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Materi pokok Perubahan Sosial Budaya Bangsa Indonesia Dalam Menghadapi Arus Globalisasi  Di Kelas IX  SMP Negeri 1 ...  Tahun Ajaran 2017/2018" 

1.2 Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :”Bagaimanakah penerapan model pembelajaran Discovery Learning untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi pokok Perubahan Sosial Budaya Bangsa Indonesia Dalam Menghadapi Arus Globalisasi  di kelas IX  SMP Negeri 1 ... ?"

1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran Discovery Learning untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi pokok Perubahan Sosial Budaya Bangsa Indonesia Dalam Menghadapi Arus Globalisasi  di kelas IX  SMP Negeri 1 ... .
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun maksud diadakannya penelitian ini diharapkan dapat bagi:1. Bagi Siswaa. Meningkatkan pemahaman masing-masing siswa dalam pembelajaran Materi pokok Perubahan Sosial Budaya Bangsa Indonesia Dalam Menghadapi Arus Globalisasi.
b. Meningkatkan minat dan motivasi siswa terhadap mata pelajaran IPS .
c. Meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi pokok Perubahan Sosial Budaya Bangsa Indonesia Dalam Menghadapi Arus Globalisasi  .d. Memberikan suasana belajar yang menarik dan menyenangkan.2. Bagi Guru IPS  
a. Sebagai upaya mengembangkan kreativitas dalam hal memilih metode dan strategi pembelajaran.
b. Mempermudah guru dalam mencapai tujuan pembelajaran.
c. Memberikan pengalaman baru dalam hal kegiatan belajar mengajar.
3. Bagi Lembaga/ Sekolaha. Dapat dijadikan sebagai tolak ukur proses dan hasil belajar atau prestasi sekolah pada umumnya.b. Dapat digunakan untuk meningkatkan mutu para pendidik dan peserta didik.

1.5 Pembatasan Penelitian
Batasan penelitian dalam PTK (Penelitian Tindakan Kelas) ini adalah sebagai berikut :1.5.1 Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Materi pokok Perubahan Sosial Budaya Bangsa Indonesia Dalam Menghadapi Arus Globalisasi .Yang dimaksud dengan Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Materi pokok Perubahan Sosial Budaya Bangsa Indonesia Dalam Menghadapi Arus Globalisasi   dalam penelitian ini adalah suatu usaha untuk meningkatkan prestasi siswa agar lebih baik dari sebelumnya pada  pembelajaran Materi pokok Perubahan Sosial Budaya Bangsa Indonesia Dalam Menghadapi Arus Globalisasi  .

1.5.2 Model pembelajaran Discovery Learning. 
Model pembelajaran Discovery Learning suatu cara mengajar di mana dalam pembelajaran tersebut dirancang masalah-masalah yang menuntut siswa mendapat pengetahuan yang penting, membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan memiliki strategi belajar sendiri serta memiliki kecakapan berpartisipasi dalam tim. 

CONTOH PTK IPS SMP KELAS 9 TERBARU WORD

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1. MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING 
2.1. Pengertian Model Pembelajaran 
Menurut Slavin (2010), model pembelajaran adalah suatu acuan kepada suatu pendekatan pembelajaran termasuk tujuannya, sintaksnya, lingkungannya, dan sistem pengelolaanya. Sedangkan menurut Trianto (2009) model pembelajaran merupakan pendekatan yang luas dan menyeluruh serta dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuan pembelajarannya, sintaks (pola urutannya), dan sifat lingkungan belajarnya.Model pembelajaran yang baik digunakan sebagai acuan perencanaan dalam pembelajaran di kelas ataupun tutorial untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran yang sesuai dengan dengan bahan ajar yang diajarkan (Trianto, 2011). 
Arends dan pakar model pembelajaran berpendapat bahwa tidak ada satu pun model pembelajaran yang paling baik diantara yang lainnya apabila tidak dilakukan ujicoba pada suatu mata pelajaran. Oleh karena itu, perlu adanya seleksi pada setiap model pembelajaran mana yang paling baik untuk diajarakan pada materi tertentu (Trianto, 2013).

2.1.2.  Pengertian Discovery Learning
Penemuan (discovery) merupakan suatu model pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan pandangan konstruktivisme. Model ini menekankan pentingnya pemahaman struktur atau ide-ide penting terhadap suatu disiplin ilmu, melalui keterlibatan siswa ssecara aktif dalam proses pembelajaran.Pengertian discovery learning menurut Jerome Bruner adalah metode belajar yang mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan dan menarik kesimpulan dari prinsip-prinsip umum praktis contoh pengalaman. Dan yang menjadi dasar ide J. Bruner ialah pendapat dari piaget yang menyatakan bahwa anak harus berperan secara aktif didalam belajar di kelas. Untuk itu Bruner memakai cara dengan apa yang disebutnya discovery learning, yaitu dimana murid mengorganisasikan bahan yang dipelajari dengan suatu bentuk akhir.

Menurut Bell (1978) belajar penemuan adalah belajar yang terjadi sebagia hasil dari siswa memanipulasi, membuat struktur dan mentransformasikan informasi sedemikian sehingga ie menemukan informasi baru. Dalam belajar penemuan, siswa dapat membuat perkiraan (conjucture), merumuskan suatu hipotesis dan menemukan kebenaran dengan menggunakan prose induktif atau proses dedukatif, melakukan observasi dan membuat ekstrapolasi.Pembelajaran penemuan merupakan salah satu model pembelajaran yang digunakan dalam pendekatan konstruktivis modern. Pada pembelajaran penemuan, siswa didorong untuk terutama belajar sendiri melalui keterlibatan aktif dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip. Guru mendorong siswa agar mempunyai pengalaman dan melakukan eksperimen dengan memungkinkan mereka menemukan prinsip-prinsip atau konsep-konsep bagi diri mereka sendiri.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran discovery learning adalah suatu model untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan, tidak akan mudah dilupakan siswa. Dengan belajar penemuan, anak juga bisa belajar berfikir analisis dan mencoba memecahkan sendiri problem yang dihadapi. Kebiasaan ini akan di transfer dalam kehidupan bermasyarakat.

2.1.3. Tujuan Pembelajaran Discovery Learning
Bell (1978) mengemukakan beberapa tujuan spesifik dari pembelajaran dengan penemuan, yakni sebagai berikut:
a. Dalam penemuan siswa memiliki kesempatan untuk terlibat secara aktif dalam pembelajaran. Kenyataan menunjukan bahwa partisipasi banyak siswa dalam pembelajaran meningkat ketika penemuan digunakan.b. Melalui pembelajaran dengan penemuan, siswa belajar menemukan pola dalam situasi konkrit mauun abstrak, juga siswa banyak meramalkan (extrapolate) informasi tambahan yang diberikanc. Siswa juga belajar merumuskan strategi tanya jawab yang tidak rancu dan menggunakan tanya jawab untuk memperoleh informasi yang bermanfaat dalam menemukan.
d. Pembelajaran dengan penemuan membantu siswa membentuk cara kerja bersama yang efektif, saling membagi informasi, serta mendengar dan mneggunakan ide-ide orang lain.

e. Terdapat beberapa fakta yang menunjukan bahwa keterampilan-keterampilan, konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang dipelajari melalui penemuan lebih bermakna.f. Keterampilan yang dipelajari dalam situasi belajar penemuan dalam beberapa kasus, lebih mudah ditransfer untuk aktifitas baru dan diaplikasikan dalam situasi belajar yang baru..
2.1.4. Peranan Guru dalam Pembelajaran Discovery Learning
Dahar (1989) mengemukakan beberapa peranan guru dalam pembelajaran dengan penemuan, yakni sebagai berikut:a. Merencanakan pelajaran sedemikian rupa sehingga pelajaran itu terpusat pada masalah-masalah yang tepat untuk diselidiki para siswa.

b. Menyajikan materi pelajaran yang  diperlukan sebagai dasar bagi para siswa untuk memecahkan masalah. Sudah seharusnya materi pelajaran itu dapat mengarah pada pemecahan masalah yang aktif dan belajar penemuan, misalnya dengan menggunakan fakta-fakta yang berlawanan.c. Guru juga harus memperhatikan cara penyajian yang enaktif, ikonik, dan simbolik.d. Bila siswa memecahkan masalah di laboratorium atau secara teoritis, guru hendaknya berperan sebagai seorang pembimbing atau tutor. Guru hendaknya jangan mengungkapkan terlebuh dahulu prinsip atau aturan yang akan dipelajari, tetapi ia hendaknya memberikan saran-saran bilamana diperlukan. Sebagai tutor, guru sebaiknya memberikan umpan balik pada waktu yang tepat. Menilai hasil belajar merupakan suatu masalah dalam belajar penemuan. Secara garis besar tujuan belajar penemuan ialah mempelajari generalisasi-generalisasi dengan menemukan generalisai-generalisasi itu.

2.2.  PRESTASI BELAJAR
2.2.1 Pengertian Prestasi Belajar
Setiap kegiatan yang dilakukan siswa akan menghasilkan suatu perubahan dalam dirinya, yang meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Hasil belajar yang diperoleh siswa diukur berdasarkan perbedaan tingkah laku sebelum dan sesudah belajar dilakukan. Salah satu indikator terjadi perubahan dalam diri siswa sebagai hasil belajar di sekolah dapat dilihat melalui nilai yang diperoleh siswa pada akhir semester.
Pengertian yang lebih umum mengenai prestasi belajar ini dikemukakan oleh Moh. Surya (2004:75), yaitu “prestasi belajar adalah hasil belajar atau perubahan tingkah laku yang menyangkut ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap setelah melalui proses tertentu, sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya”.

Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah perubahan tingkah laku mencakup tiga aspek (kognitif, afektif dan motorik) seperti penguasaan, penggunaan dan penilaian berbagai pengetahuan dan ketrampilan sebagai akibat atau hasil dari proses belajar dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya yang tertuang dalam bentuk nilai yang di berikan oleh guru.

2.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Prestasi yang dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik dalam diri siswa maupun luar diri siswa. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut Muhibbin Syah (2008:132), yaitu:1)    Faktor internal (faktor dari dalam diri individu), meliputi keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa.2)   Faktor eksternal (faktor dari luar diri individu), meliputi kondisi lingkungan sekitar siswa.3)    Faktor pendekatan belajar (approach to learning) yaitu jenis upaya belajar siswa (kebiasaan) yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi pelajaran.

2.3. PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA BANGSA INDONESIA DALAM MENGHADAPI ARUS GLOBALISASI  
2.3.1.Pengertian Globalisasi
Kata globalisasi sebenarnya merupakan serapan dari bahasa asing yaitu bahasa Inggris Globalization. Kata Globalization sendiri sebenarnya berasal dari kata global yang berarti universal yang mendapat imbuhan -lization yang bisa dimaknai sebagai proses. Jadi dari asal mula katanya, globalisasi bisa diartikan sebagai proses penyebaran unsur-unsur baru baik berupa informasi, pemikiran, gaya hidup maupun teknologi secara mendunia.

Globalisasi juga bisa dimaknai sebagai proses dimana pengalaman kehidupan sehari-hari, ide-ide dan informasi menjadi standar di seluruh dunia. Proses tersebut diakibatkan oleh semakin canggihnya teknologi komunikasi dan transportasi serta kegiatan ekonomi yang merambah pasar dunia.
2.3.2. Perubahan Sosial Budaya di Era Globalisasi
Salah satu faktor perubahan sosial budaya adalah adanya globalisasi yang masuk ke Nusantara. Globalisasi banyak mendatangkan perubahan di berbagai aspek kehidupan antara lain :

a)  Kemajuan TeknologiPada era modern ini harus diakui bahwa peradaban manusia telah memasuki tahapan baru, yaitu dengan adanya revolusi komunikasi. Dengan cepat, teknik dan jasa telekomunikasi yang memanfaatkan spektrum frekuensi radio dan satelit ini telah berkembang menjadi jaringan yang sangat luas dan menjadi vital dalam berbagai aspek kehidupan dan keselamatan bangsa-bangsa di dunia. Pemanfaatan jasa satelit tidak semata-mata untuk usaha hiburan, namun berkembang secara meluas dan digunakan dalam teknologi pertelevisian, komunikasi, komputer, analisis cuaca, hingga penggunaan untuk survei sumber daya alam. 

b)  Kehidupan SosialDalam kehidupan Sosial dahulu nilai gotong royong sangat terasa sekali, jika ada tetangga yang melaksanakan hajatan. Ketika petani mau menanam padi atau kedelai di ladang atau panenan, pasti tidak bayar, upahnya hanya makan pagi dan siang atau makan kecil. Jadi, kalau ada diantara mereka menanam atau memanen, maka warga yang lainnya ikut gotong royong dan begitu sebaliknya, terjadi semacam barter tenaga. Sekarang keadaanya telah bergeser, kalau mau bercocok tanam atau panenan sudah harus memperhitungkan upah. Bahkan sekarang jika ada kentongan dipukul untuk bergotong royong di rumah tetangga, banyak orang yang berfikir praktis, cukup memberi uang dan tidak usah ikut gotong royong.

c)  KesenianBeranekaragam kesenian yang ada di Indonesia, hampir semua daerah mempunyai kesenian yang khas akan daerahnya misalnya Seni batik yang terkenal adalah motif batik Yogyakarta, motif batik Pekalongan, motif batik Bali dan lain sebagainya. Dengan berkembangnya zaman motif-motif batik sekarang lebih luas dan ada juga negara luar yang mengakui seni batik sebagai kesenian di negaranya ini disebabkan karena lemahnya masyarakat Indonesia dengan mempertahankan budaya dan juga karena pengaruh dari negara asing. Seni Tari tradisional seperti tari lilin, tari sampan, tari kecak, dll.
d)  Gaya HidupEra Globalisasi disadari atau tidak telah membawa pengaruh yang sangat besar terhadap pola pikir, gaya hidup dan beberapa hal lainnya. Pengaruh tersebut bisa diklasifikasikan ke dalam 2 dampak yakni dampak positif dan negatif. Tak dipungkiri memang segala sesuatu pasti ada dua sisi yang berlawanan, begitu juga dengan globalisasi gaya hidup.

2.4. PENELITIAN YANG RELEVAN
“Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS melalui Model Pembelajaran Discovery Learning” karya Ahmad Sidik, S.Pd. menjadi acuan dari penelitian ini. Dalam penelitian tersebut di sebutkan hasil akhirnya adalah bahwa terdapat peningkatan hasil belajar setelah di terapkannya model pembelajaran discovery learning.
2.5. KERANGKA PENELITIANTabel 2.5

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) KENAIKAN PANGKAT UNTUK GURU SMP

BAB IIIMETODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian
Rancangan penelitian menurut Masnur Muslich (2010: 144), rencana dan struktur penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan memperoleh jawaban untuk pertanyaan penelitiannya. Proses pelaksanaan tindakan dilaksanakan secara bertahap sampai penelitian ini berhasil. Prosedur tindakan dimulai dari (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) pengamatan dan evaluasi serta (4) analisis dan refleksi.
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi pokok Perubahan Sosial Budaya Bangsa Indonesia Dalam Menghadapi Arus Globalisasi   di kelas IX.2  SMP Negeri 1 ...   Tahun Ajaran 2017/2018. Sesuai dengan tujuan, rancangan yang akan digunakan pada penelitian ini adalah rancangan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) Menurut Issac (1971) dalam Masnur Muslich (2010: 144), penelitian tindakan kelas ini didesain untuk memecahkan masalah-masalah yang diaplikasikan secara langsung di dalam ajang kelas atau dunia kerja. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan secara kolaboratif oleh peneliti yang sekaligus sebagai guru IPS. ptk ips smp kelas 8 kurikulum 2013 doc


Penelitian ini mengambil judul "Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Materi pokok Perubahan Sosial Budaya Bangsa Indonesia Dalam Menghadapi Arus Globalisasi  Di Kelas IX  SMP Negeri 1 ...  Tahun Ajaran 2017/2018" "

3.2 Lokasi ,Subjek, dan Waktu Penelitian 
3.2.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di SMP Negeri 1 ...  
3.2.2   Subyek PenelitianSubjek penelitian adalah siswa Kelas IX  SMP Negeri 1 ...  , sejumlah 30 siswa. (Terlampir)
3.2.3. Waktu dan Kegiatan PenelitianPengumpulan data dilakukan pada tanggal ... September 2017     sampai  dengan  ... Oktober 2017   , dengan perincian kegiatan sebagai berikut :
Tabel 3.1Waktu Dan Kegiatan Penelitia

3.3 Prosedur Penelitian
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Menurut Tim Pelatih Proyek PGSM, PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan mereka dalam melaksanakan tugas,memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu,serta memperbaiki kondisi dimana praktek pembelajaran tersebut dilakukan(dalam Mukhlis, 2000: 3).Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan,maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart (dalam Sugiarti, 1997: 6), yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satuke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action(tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah padasiklus berikutnya adalah perncanaan yang sudah direvisi, tindakan,pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus 1 dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa Klasifikasi  permasalahan. Observasi dibagi dalam dua putaran, yaitu putaran 1 dan 2, dimana masing putaran dikenai perlakuanyang sama (alur kegiatan yang sama) dan membahas satu sub pokok bahasanyang diakhiri dengan tes formatif di akhir masing putaran. Dibuat dalam duaputaran dimaksudkan untuk memperbaiki sistem pengajaran yang telah dilaksanakan.

3.3.1 Prosedur Penelitian Pra Siklus
Sebelum dilaksanakan siklus I maka peneliti terlebih dahulu melakukan tahap pra siklus. Pada tahap ini, peneliti yang sekaligus sebagai guru IPS belum menerapkan model pembelajaran Discovery Learning  dalam pembelajaran Materi pokok Perubahan Sosial Budaya Bangsa Indonesia Dalam Menghadapi Arus Globalisasi di kelas, tetapi peneliti masih menggunakan metode konvensional yaitu metode yang hanya menerangkan dan menjelaskan isi materi kemudian menyuruh siswa mempraktekkanya. Untuk lebih jelasnya, pada tahap pra siklus tahapan-tahapan yang dilalui adalah sebagai berikut :

a. PerencanaanDalam hal ini peneliti berperan sebagai observer yang tugasnya adalah mengklasifikasi permasalahan bagaimana meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi pokok Perubahan Sosial Budaya Bangsa Indonesia Dalam Menghadapi Arus Globalisasi. Peneliti merumuskan hipotesis tindakan. Sehingga hipotesis tindakan yang dirumuskan bersifat tentatif yang menetapkan dan merumuskan rancangan yang didalamnya meliputi :1) Menetapkan kompetensi dasar mata pelajaran IPS yang akan diterapkan  dengan  metode konvensinal2) Menyusun rancangan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan3) Menyusun instrumen penelitian ( Silabus, RPP, Penilaian dan LKS )4) Menyusun rencana pengelolaan data
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan

Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan dapat dikemukakan sebagai berikut :1) Peneliti melakukan pembelajaran untuk melaksanakan desain pembelajaran Materi pokok Perubahan Sosial Budaya Bangsa Indonesia Dalam Menghadapi Arus Globalisasi    dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional.
2) Peneliti melakukan pengamatan terhadap siswa yang dalam hal ini adalah sebagai subjek penelitian, yaitu dengan pengamatan secara sistematis tehadap kegiatan yang dilakukan dikelas. Kegiatan pengamatan dilakukan komprehensif dengan memanfaatkan alat perekam dan pedoman pengamatan.
c. RefleksiPeneliti merefleksikan hasil tindakan dan pengamatan yang telah dilakukan. Yakni meliputi : analisis, sintesis, pemaknaan ,penjelasan, dan penyimpulan data dan informasi yang berhasil dikumpulkan. Hasil yang diperoleh berupa temuan tingkat efektifitas metode pembelajaran yang di terapkan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi pokok Perubahan Sosial Budaya Bangsa Indonesia Dalam Menghadapi Arus Globalisasi   dan kemudian menganalisa pemasalahan yang muncul di lapangan yang selanjutnya di pakai sebagai dasar untuk melakukan perencanaan pembelajaran yang akan digunakan pada siklus ke I.

3.3.2 Prosedur Penelitian Siklus I
Setiap siklus dilaksanakan dengan urutan kegiatan yang hampir sama hanya saja siklus berikutnya mempunyai unsur penyempurnaan dari kekurangan pada siklus sebelumnya. Adapun urutan tindakan yangakan dilakukan sebagai berikut:a. Perencanaan TindakanPada tahap perencanaan, peneliti merencanakan kegiatan yang akan dilakukan pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK), adapun kegiatan yang akan dilakukan dalam perencanaan adalah sebagai berikut :1. Peneliti mempersiapkan sumber media belajar dan alat-alat peraga yang akan digunakan dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning  dalam materi pembelajaran Materi pokok Perubahan Sosial Budaya Bangsa Indonesia Dalam Menghadapi Arus Globalisasi  2. Peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan model pembelajaran Discovery Learning  serta soal untuk Tes Akhir dan juga cara penilaian dalam pembelajaran 

3. Menyiapkan materi yang akan diajarkan yaitu Perubahan Sosial Budaya Bangsa Indonesia Dalam Menghadapi Arus Globalisasi  4. Menyiapkan media pembelajaran sesuai dengan materi dan  tujuan pembelajaran5. Mengaplikasikan model pembelajaran Discovery Learning .6. Menyiapkan lembar tes formatif siklus I untuk mengetahui hasil prestasi belajar siswa setelah diterapkannya model pembelajaran Discovery Learning 7. Membuat lembar observasi terhadap pendidik dan aktivitas siswa selama pelaksanaan proses pembelajaran  di kelas8. Melakukan evaluasi bersama-sama mengenai pelaksanaan  tindakan
b. Pelaksanaan TindakanPelaksanaan siklus I dilaksanakan selama 2 x 40 menit Pelaksanaan  siklus I berdasarkan RPP terlampir.

c. PengamatanPengamatan di lakukan oleh guru IPS   yang disini berperan sebagai peneliti. Dengan menggunakan lembar pengamatan untuk mengamati hasil prestasi belajar siswa pada materi pokok Perubahan Sosial Budaya Bangsa Indonesia Dalam Menghadapi Arus Globalisasi melalui model pembelajaran Discovery Learning. (format lembar pengamatan terlampir )
d. RefleksiPada tahap refleksi, peneliti mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilaksanakan pada tahap siklus I, kemudian bila perlu merevisi tindakan sebelumnya untuk dilaksanakan pada tahap berikutnya.

3.3.3 Prosedur Penelitian Pada Siklus II
a. PerencanaanPada tahap ini peneliti merumuskan dan mempersiapkan: rencana jadwal pelaksanaan tindakan, rencana pelaksanaan pembelajaran, materi/bahan pelajaran sesuai dengan pokok bahasan, lembar tugas siswa, lembar penilaian hasil belajar, instrumen lembar observasi, dan mempersiapkan kelengkapan lain yang diperlukan dalam rangka analisis data.b. Pelaksanaan TindakanPelaksanaan Siklus II dilaksanakan selama 2 x 40 menit (2 x pertemuan). Pelaksanaan siklus II berdasarkan RPP terlampir. Pelaksanaan tindakan pada dasarnya disesuaikan dengan setting tindakan yang telah ditetapkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran pada pola dan tahapan pembelajaran dengan tehnik pengamatan objek secara langsung sesuai dengan RPP terlampir

c. PengamatanSaat proses pembelajaran berlangsung dilakukan pengamatan terhadap perilaku siswa. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui sikap dan perilaku siswa terhadap prestasi belajar siswa pada materi pokok Perubahan Sosial Budaya Bangsa Indonesia Dalam Menghadapi Arus Globalisasi melalui model pembelajaran Discovery Learning. Pelaksanaan pengamatan mulai awal pembelajaran ketika guru melakukan apersepsi sampai akhir pembelajaran. (format pengamatan terlampir ).
d. RefleksiRefleksi merupakan kegiatan menganalisis semua data atau informasi yang dikumpulkan dari penelitian tindakan yang dilaksanakan, sehingga dapat diketahui berhasil atau tidaknya tindakan yang telah dilaksanakan dengan tujuan yang diharapkan.

3.4. Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini tidak terlepas dari teknik pengumpulan data yang akan digunakan, karena penelitian ini merupakan suatu usaha yang sengaja direncanakan. Dan untuk memperoleh data yang sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya maka perlu teknik pengumpulan data melalui dokumentasi, observasi dan interview. Adapun penggunaan teknik dokumentasi dilaksanakan dengan pertimbangan : sebagai alat yang tepat dan cepat untuk mencatat hasil observasi dan inteview dapat mengetahui langsung keadaan yang sesuai dengan siswa.

3.5 Instrumen Penelitian
Intrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:1. Pedoman ObservasiObservasi adalah metode untuk menyelidiki subyek yang diteliti, maka peneliti dapat mengadakan penelitian secara langsung atau tidak langsung terhadap gejala subyek yang diteliti.2. SilabusSilabus yang digunakan adalah silabus yang sesuai dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang berlaku di SMP Negeri 1 ...   ( Terlampir )3. Rencana Pelaksaaan PembelajaranRencana Pelaksanaan Pembelajaran dibuat sebanyak tatap muka yang akan dilaksanakan. Adapun rencana pelaksanaan pembelajaran yang akan dipersiapkan  terlampir.4. PenilaianPenilaian dilaksanakan pada saat pembelajaran ( penilaian proses ) dan di akhir pembelajaran ( penilaian hasil ). Penilaian proses dilaksanakan guna memperoleh nilai terhadap proses kerja siswa. Dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan Model pembelajaran Discovery Learning  penilaian tidak hanya pada hasil tetapi pada proses juga.

5. DokumentasiYang dimaksud dengan dokumentasi ialah barang bukti yang berbentuk tulisan maupun cetakan dan mempunyai hubungan dengan permasalahan yang diselidiki. Karena itu dokumentasi merupakan suatu metode untuk memindahkan dan mencatat kembali data yang sudah ada sebelumnya. Dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan dengan mengambil gambar ( foto ) ataupun dalam bentuk video.

3.6 Teknik Analisa Data
Untuk mengetahui keefektivan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisa data. ptk ips smp kelas 8 kurikulum 2013 Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui pemahaman  yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran.
Untuk mengalisis prestasi belajar siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara melakukan observasi terhadap hasil prestasi belajar siswa pada materi pokok Perubahan Sosial Budaya Bangsa Indonesia Dalam Menghadapi Arus Globalisasi   baik selama atau sesudah pembelajaran berlangsung.

DOWNLOAD CONTOH PTK IPS SMP METODE DISCOVERY LEARNING

DAFTAR PUSTAKA

Abimanyu, Soli. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Direktoral Jendral Pendidikan Tinggi DepdiknasAndayani, dkk. (2009). Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta: Universitas Terbuka Departemen Pendidikan Nasional.Anas Salahudin. 2011. Filsafat Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia.Alien, Deborah E. et al- 1996. The Power of Discovery Learning in Teaching Introductory Science Courses. Jossey-Boss Publisher.BPS Grobogan. 2011. Piramida Penduduk Kabupaten Grobogan Tahun 2011. grobogankab.bps.go.id, diakses tanggal 18 Maret 2014 Denni Ramdani. 2013. Makalah. Membenahi Sektor Kependudukan untuk mewujudkan ketahanan nasional Halaman 1-16.Ducch, Barbara J. 1996. Problem-Based Learning  Physics . The Power of       Students Teaching Students. Journal of College Science Teacher (JCST). 25(5): 326-329.Depdiknas. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.Dimyati ,dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta dan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.Enjah Takari. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. PT Genesindo.Fogarty, Robin. 1997. Problem-Based Learning and Other Curriculum Models for the Multiple Intelligences Classroom. Australia: SkyLight.Fraenkel, Jack R. and Norman E. Wallen. 1993. How to Design and Evaluate Research in Education. Second Edition. New York: McGraw-Hill, Inc.Gagne, Robert M. 1977. The Conditions of Learning. Third Edition. New York: Holt, Reinhart and Winston.Gall, Gall, dan Borg. 2003. Educational Research an Introduction : Seventh  Edition.Gallagher, Shelagh A & Stepien. William J. 1995. Implementing Discovery Learning in Science Classroom. School Science and Mathemathic.Gay, L. R. 1987. Educational Research: Competencies for Analysis and Application. Seventh Edition. Columbus, Ohio: Merrill Publishing Company..Jamil Suprihatiningrum. 2017. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.Lukmanul Hakim. (2009). Perencanaaan Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima.L. Pasaribu dan B. Simandjuntak. (1983). Metode Belajar dan Kesulitan Belajar. Bandung : Tarsito.Muhroji dkk. (2004). Manajemen Pendidikan. Surakarta : UMS PressMukhlis, Abdul. (Ed). 2000. Penelitian Tindakan Kelas. Makalah PanitiaPelatihan Penulisan Karya Ilmiah untuk Guru-guru se-Kabupaten Tuban.Mohamad Surya. (2004). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.Mohamad Surya. (1999). Dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja Rosda Karya.Mulyani Sumarni, dkk. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Universitas Terbuka Departemen Pendidikan Nasional.Ngalim Purwanto (2006 ). Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosda KaryaNana Sudjana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.Nasution. S (2006). Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Terimakasih atas kunjungan anda yang telah membaca postingan saya PTK IPS SMP KELAS IX METODE DISCOVERY LEARNING

Posting Komentar untuk "PTK IPS SMP KELAS IX METODE DISCOVERY LEARNING"