Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

PTK DAN PTS

CONTOH PTK FISIKA SMP KELAS IX ARUS LISTRIK

CONTOH PTK FISIKA SMP KELAS IX ARUS LISTRIK-Hakekat tujuan pendidikan Fisika adalah untuk mengantarkan siswa menguasai konsep-konsep Fisika dan keterkaitannya untuk memecahkan masalah-masalah yang terkait dalam kehidupan sehari¬hari. Artinya,bahwa pendidikan fisika harus menjadikan siswa tidak sekedar tahu (to know) dan hafal (to memorize) tentang konsep-konsep fisika saja, melainkan harus menjadikan siswa untuk mengerti dan menguasai dan memahami (to understand) konsep-konsep tersebut dan menghubungkan suatu konsep dengan konsep lain
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian peserta didik kelas IX.1 SMPN 1 ... dengan jumlah peserta didik sebanyak 36 anak Proses penelitian dilakukan dalam dua siklus. Pelaksanaan siklus I sudah direncanakan sebelumnya. ptk ipa smp kelas 9 Dan pelaksanaan siklus II merupakan hasil refleksi dari siklus I. Pengumpulan data penelitian dengan menggunakan metode observasi secara langsung pada saat pembelajaran dan pengambilan nilai pada tiap akhir siklus. Pengolahan data dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif.

Hasil dari pengolahan data digunakan untuk menggambarkan ketercapaian tindakan terhadap peningkatan pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian, hasil penelitian siklus I ketuntasan belajar mencapai 62,08% dengan nilai rata-rata kelas sebesar 12,41, pada siklus II ketuntasan belajar telah mencapai 82,08% dengan nilai rata-rata kelas sebesar 16,41. Dari hasil penelitian yang diperoleh berarti terdapat peningkatan dari siklus I ke siklus II dengan ketuntasan 20 % dan rata-rata sebesar 4,98.

Laporan penelitian tindakan kelas ini membahas FISIKA SMP yang diberi judul PEMANFAATAN PHYSICS COURSEWARE SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA GUNA MENINGKAKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IX-1 PADA MATERI ARUS LISTRIK DI SMPN". Disini akan di bahas lengkap.


PTK ini bersifat hanya REFERENSI saja kami tidak mendukung PLAGIAT, Bagi Anda yang menginginkan FILE PTK FISIKA SMP KELAS IX lengkap dalam bentuk MS WORD SIAP DI EDIT dari BAB 1 - BAB 5 untuk bahan referensi penyusunan laporan PTK dapat (SMS ke 0856-47-106-928 dengan Format PESAN PTK SMP 046).

DOWNLOAD LENGKAP PTK FISIKA SMP WORD

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Dinamika dunia pendidikan yang sangat beragam, tentu saja memiliki dampak terhadap kualitas belajar siswa di sekolah. Dalam hal ini beberapa faktor dominan yang mempengaruhi kualitas belajar siswa diantaranya yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa (faktor internal) dan faktor yang berasal dari luar (faktor eksternal). Faktor internal diantaranya adalah minat, bakat, motivasi, dan tingkat intelegensi. Sedangkan faktor eksternal diantaranya adalah faktor metode pembelajaran dan lingkungan. Salah satu faktor penting dari dalam diri siswa inilah yang menentukan berhasil tidaknya siswa dalam proses belajar mengajar, yaitu minat belajar.
Di sisi lain, pesatnya kemajuan teknologi dan komunikasi serta tingginya dinamika dunia pendidikan terlebih di bidang fisika, menuntut penggunaan media dalam proses pembelajaran, dimana alasannya adalah sebagai penarik minat siswa terhadap mata pelajaran tersebut. Diantara sekian banyak media yang digunakan, salah satunya adalah penggunaan program Ms. Power Point. Karena selain sebagai media presentasi, program ini juga menyediakan berbagai fasilitas untuk berkreasi, mengolah, dan mengimput file audio maupun visual. Sehingga dari program ini dapat dikembangkan perangkat ajar fisika (Physics Courseware) sebagai upaya meningkatkan pemahaman, ketertarikan dan minat siswa terhadap pelajaran fisika.

Berdasarkan observasi atau wawancara, salah satu faktor penyebab yang paling menonjol kurangnya minat siswa SMPN 1 ... pada mata pelajaran fisika khususnya arus listrik adalah anggapan bahwa begitu banyaknya rumus dan fakta-fakta yang harus dihafal sehingga terkesan rumit dan membosankan. Contoh ptk ipa fisika smp pdf
Pemakaian media merupakan salah satu sarana untuk mempermudah penyampaian materi dari guru kepada siswa. Dengan adanya media atau alat¬alat penunjang, proses pembelajaran akan memberikan pandangan bahwa guru atau instruktur bukanlah satu-satunya sumber belajar. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan materi dapat dikonkretkan dengan kehadiran media. Selain itu penggunaan media pendidikan diharapkan dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada akhirnya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapai.

Sehingga penulis berasumsi bahwa sebagai solusi meningkatkan minat belajar demi mencapai tingkat kualitas belajar yang maksimal salah satunya dapat diatasi dengan pemanfaatan media pembelajaran, dalam hal ini adalah media Physics Courseware. Karena selain penggunaannya mudah, personal dan praktis, penggunaannya juga dapat diulang-ulang sehingga dapat membantu siswa yang memiliki kemampuan menyimak materi rendah.
Melihat keunggulan yang ada pada Physics Courseware serta melihat kondisi pembelajaran fisika di sekolah-sekolah, maka peneliti tertarik untuk mengujicobakan media Physics Courseware ini di SMPN 1 ... melalui penelitian dengan judul: ´ Pemanfaatan Physics Courseware Sebagai Media Pembelajaran Fisika Guna Meningkakan Minat Belajar Siswa Kelas IX Pada Materi Arus Listrik di SMPN 1 ... Kabupaten ....
B. Penegasan Istilah
1. Minat Belajar
Minat adalah kecenderungan jiwa yang tetap untuk memperhatikan dan mengingat beberapa aktivitas atau kegiatan.7 Sedangkan Belajar adalah suatu perubahan tingkah laku, dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi ada juga kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk. Sehingga Minat belajar adalah suatu pemusatan perhatian pada apa yang dipelajari agar dapat dipahami, sehingga siswa dapat melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak dapat dilakukan. Sehingga terjadilah suatu perubahan kelakuan meliputi seluruh pribadi siswa, baik kognitif, psikomotor maupun afektif.

2. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan jamak dari kata medium, yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Sedangkan pembelajaran adalah proses interaksi yang dilakukan oleh guru dan siswa, baik didalam maupun di luar kelas dengan menggunakan berbagai sumber belajar sebagai bahan kajian. Sehingga media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran.
3. Physics Courseware
Secara harfiah, Physics merupakan kata yang berasal dari inggris, yang berarti fisika, atau ilmu fisika. Sedangkan Courseware adalah istilah kombinasi dari kata pembelajaran atau kursus (course) dengan perangkat lunak (software). Sehingga Physics Courseware dapat diartikan alat atau perangkat ajar yang digunakan dalam proses pembelajaran fisika. Pada dasarnya, Physics Courseware adalah piranti lunak yang digunakan sebagai media pembelajaran berbasis program Power Point.

4. Fisika
Fisika adalah ilmu yang berhubungan dengan materi dan energi, seperti listrik, panas, gerak, dan sebagainya dengan hukum-hukum yang mengatur gerakan partikel dan gelombang, dengan interaksi antar partikel, dan dengan sifat-sifat molekul, atom dan inti atom, dan dengan sistem-sistem berskala lebih besar seperti gas, zat cair dan zat padat.
5. Arus Listrik
Arus Listrik adalah materi pokok pada mata pelajaran fisika yang mengulas tentang arus listrik, hukum ohm, hukum I Kirchoff serta rangkaian resistor.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka permasalahan penelitian dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Bagaimana pemanfaatan media Physics Courseware di kelas IX.1 SMPN 1 ... Kabupaten ...?
2. Apakah pemanfaatan media Physics Courseware dapat meningkatkan minat belajar fisika siswa khususnya pada materi arus listrik kelas IX.1 SMPN 1 ... Kabupaten ...?

D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan pokok permasalahan tersebut di atas, maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui penerapan Physics Courseware dalam pembelajaran fisika di kelas IX SMPN 1 ...
2. Untuk meningkatkan minat belajar siswa SMPN 1 ... Kabupaten ...setelah dilakukan tindakan kelas berupa kegiatan belajar dengan memanfaatkan media Physics Courseware pada materi arus listrik.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1). Bagi siswa, dapat membantu siswa dalam memahami dan menguasai mata pelajaran fisika secara nyata bukan hanya melalui hafalan. ptk ipa smp doc
2). Bagi guru, memberikan alternatif media pembelajaran yang dapat memudahkan dalam proses pembelajaran di dalam maupun di luar kelas sebagai upaya untuk mengembangkan proses pembelajaran.
3). Bagi sekolah, sebagai bahan referensi dan masukan untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pencapaian optimalisasi pendidikan.
4). Bagi penulis, menambah informasi dan wawasan pemikiran tentang pentingnya penggunaan media dalam proses pembelajaran.

CONTOH PTK FISIKA PEMANFAATAN PHYSICS COURSEWARE

BAB II
LANDASAN TEORI


A. Minat Belajar
1. Pengertian Minat Belajar
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau individu, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar pula niatnya. Beberapa ahli pendidikan berpendapat bahwa cara yang paling efektif untuk membangkitkan minat pada suatu subyek yang baru adalah dengan menggunakan minat-minat siswa yang telah ada.

Sedangkan Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan dari hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Belajar adalah aktivitas yang dilakukan individu secara sadar untuk mendapatkan sejumlah kesan dari apa yang telah dipelajari dan sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan sekitarnya.

2. Indikator Minat Belajar
Adapun indikator-indikator minat yang dapat dikenal atau dapat dilihat melalui proses belajar diantaranya adalah:
1. Ketertarikan untuk belajar
Siswa yang berminat terhadap suatu pelajaran maka ia akan memiliki perasaan ketertarikan terhadap belajar tersebut. Download ptk ipa smp doc Siswa yang berminat terhadap bidang studi tertentu, maka ia akan merasa tertarik dalam mempelajarinya. Ia akan rajin belajar dan terus mempelajari semua ilmu yang berhubungan dengan mata pelajaran tersebut, ia akan mengikuti pelajaran dengan penuh antusias tanpa ada beban dalam dirinya.
2. Perhatian dalam Belajar
Perhatian merupakan konsentrasi atau aktivitas jiwa seseorang terhadap pengamatan, pengertian ataupun yang lainnya dengan mengesampingkan hal lain dari pada itu. Jadi, siswa akan mempunyai perhatian dalam belajar, jiwa dan pikirannya terfokus dengan apa yang dipelajarinya.
3. Motivasi Belajar
Motivasi merupakan suatu usaha atau pendorong yang dilakukan secara sadar untuk melakukan tindakan belajar dan mewujudkan perilaku yang terarah demi pencapaian tujuan yang diharapkan dalam situasi belajar yang interaktif.

4. Pengetahuan (Kognitif)
Selain dari perasaan senang dan perhatian, untuk mengetahui berminat atau tidaknya seorang siswa terhadap suatu pelajaran dapat dilihat dari pengetahuan yang dimilikinya. Siswa yang berminat terhadap suatu pelajaran maka ia akan mempunyai pengetahuan yang luas tentang pelajaran tertentu sehingga akhirnya kualitas belajarnya pun meningkat, yang akhirnya akan dapat mendorong siswa untuk memperoleh indeks prestasi yang tinggi dalam belajar.
Sedangkan prestasi belajar sendiri diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa setelah menempuh proses pembelajaran tentang materi tertentu, yakni tingkat penguasaan, perubahan emosional, atau perubahan tingkah laku yang dapat diukur dengan tes tertentu dan diwujudkan dalam bentuk nilai atau skor. Apabila siswa memiliki prestasi belajar yang optimal, berarti siswa tersebut memiliki minat belajar yang tinggi.

3. Upaya Meningkatkan Minat Belajar
Dalam usaha meningkatkan minat belajar, tidak cukup hanya mengandalkan kesadaran dari siswa itu sendiri. Melainkan dari usaha seorang guru yang sungguh-sungguh memiliki keinginan yang kuat untuk meningkatkan minat belajar dengan tujuan mampu membantu siswa dalam belajar untuk mencapai hasil yang memuaskan. Usaha guru tersebut misalnya menggambarkannya dengan alat peraga maupun penggunaan media pembelajaran, seperti komputer, lukisan dan lain-lain.
Minat dapat dibangkitkan dengan cara-cara sebagai berikut :
1. Membangkitkan adanya suatu kebutuhan terhadap sesuatu.
2. Menghubungkan dengan pengalaman yang lampau.
3. Memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik untuk bahan pelajaran disesuaikan dengan kesanggupan individu.
4. Menggunakan berbagai cara/metode untuk mengajar seperti diskusi, kerja kelompok, resitasi, media dan sebagainya.
Dengan demikian, siswa tertarik untuk memperhatikan penjelasan guru dan giat mempelajarinya dengan alasan materi tersebut dianggap penting bagi kehidupan siswa.

B. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Secara umum media berasal dari bahasa latin ³Medium´ yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Dengan demikian media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. Menurut Gagne yang dikutip oleh arief. S. Sadiman bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar.

Jadi media pembelajaran dapat disimpulkan sebagai alat atau perantara yang digunakan oleh seorang guru dalam rangka agar siswa lebih mampu berfikir sehingga dapat mengenal dan memahami apa yang telah dipelajari dengan lebih baik.
Ada beberapa definisi tentang media pendidikan atau media pembelajaran, diantaranya yaitu Association For Education And Communication Tehnology AECT yang disebutkan oleh Asnawir, mendefinisikan media sebagai segala bentuk yang dipergunakn untuk suatu proses penyaluran informasi.

Melalui penggunan media pembelajaran diharapkan dapat mempertinggi kualitas proses belajar mengajar yang pada akhirnya dapat mempengaruhi pretasi dan minat belajar siswa . Contoh ptk fisika smp kurtilas
Dari berbagai definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang berfungsi menyalurkan pesan dan informasi yang dapat merangsang pikiran, perasan dan kemauan siswa sehingga memungkinkan siswa untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam proses belajar mengajar.
2. Physics Courseware
Physic Courseware merupakan sebuah piranti lunak atau program komputer yang didesain untuk digunakan sebagai media pembelajaran fisika dalam rangka meningkatkan minat belajar siswa pada suatu materi tertentu.
Pada hakekatnya, Physic Courseware termasuk media pembelajaran yang dibuat menggunakan aplikasi program Powerpoint. Program Powerpoint adalah program aplikasi presentasi yang merupakan salah satu program aplikasi di bawah Microsoft Ofice. Keuntungan dalam pembuatannya adalah tidak serumit seperti Course Builder, Visual Basic, Macromedia flash atau Dream weaver, dimana harus benar-benar mengerti bahasa pemograman komputer seperti javascript dan lain-lain.. Didalam pembuatannya sendiri, tak jauh beda seperti halnya kita membuat presentasi powerpoint, hanya bedanya pada penyimpanan hasil akhirnya saja sebagai file powerpoint show, atau disingkat pps. Langkah¬langkahnya adalah memasukkan Teks, Gambar, Suara dan Video, membuat tampilan menarik, Membuat Hyperlink, menyimpan file pada format pps (powerpoint show). Keuntungan lainnya adalah kita tidak perlu membeli piranti lunak karena sudah berada di dalam Microsoft Ofice.

3. Physics Courseware Sebagai Media Pembelajaran Fisika
Pemanfaatan Physic Courseware dalam pembelajaran fisika merupakan rangkaian proses pembelajaran fisika interaktif, yang berlangsung di lab komputer sekolah dalam pembelajaran fisika pada materi arus listrik, dimana didalam program Physic Courseware ditanamkan menu-menu yang mengantarkan pada materi arus listrik dan sub pokok bahasan seperti arus listrik, hukum ohm, hukum I Kirchoff dan rangkaian resistor dengan menggunakan program Physics Courseware sebagai media pembelajarannya.
Model belajar mengajar dengan memanfaatkan media pembelajaran interaktif, tentu saja tidak lepas dari penggunaan perangkat komputer. Sedangkan penggunaan perangkat komputer sebagai media pengajaran sendiri dikenal dengan nama pengajaran dengan bantuan komputer atau Computer Assisted Instruction CAI, yaitu penggunaan komputer secara langsung oleh guru kepada siswa untuk menyampaikan isi pelajaran, memberikan latihan-latihan dan mengetest kemajuan belajar siswa. Dan bisa digolongkan sebagai salah satu dari aplikasi CAI tersebut dalam dunia pendidikan adalah Physics Courseware.

Sedangkan penggunaan komputer dalam pendidikan menuntut guru mempunyai kompetensi mengajar dengan alat teknologi pendidikan modern ini. Heinich dkk, mengemukakan sejumlah kelebihan yang ada pada media komputer sebagai media pembelajaran antara lain:
1. Memungkinkan siswa untuk belajar sesuai dengan kemampuan dan kecepatannya dalam memahami materi pelajaran.
2. Siswa dapat mengontrol sendiri aktivitas belajarnya.
3. Komputer dapat diprogram agar mampu memberikan umpan balik terhadap hasil belajar
4. Komputer dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran yang bersifat individual.
5. Komputer dapat menyampaikan materi pelajaran dengan tingkat realisme yang tinggi.
6. Komputer dapat menayangkan kembali hasil belajar siswa dan materi
pelajaran yang telah lalu untuk menambah pemahaman siswa .
Physic Courseware merupakan media interaktif yang berisi materi yang sesuai dengan pembelajaran dan dilengkapi dengan menu dalam bentuk tombol yang akan mengarahkan pengguna pada sub-sub materi sesuai kebutuhan pembelajaran yang diadakan. Sumber belajar dalam kajian ini adalah materi serta konsep-konsep fisika, yang sudah ditanamkan didalam program Physics Courseware.

Selain itu juga dilengkapi dengan soal latihan untuk mengetahui kemampuan dan seberapa jauh peningkatan minat yang dapat memacu prestasi siswa dalam belajar setelah menggunakan Physic Courseware ini, dimana tiap soal harus dijawab oleh pengguna kemudian siswa akan menganalisis jawaban yang diberikan untuk mengetahui kebenarannya.
Didalam proses pembelajaran yang interaktif, guru tidak hanya berperan sebagai penyampai materi, tetapi juga menerima umpan balik dari siswa dan memberikan penguatan reinforcement terhadap hasil belajar yang telah mereka tempuh. Menurut Sudjana, interaksi siswa dan guru dibangun atas dasar empat unsur, yaitu : tujuan, bahan, metode, alat dan penilaian. Secara diagram dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1. Diagram hubungan unsur-unsur pengajaran (Sudjana 1989)

Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa program aplikasi pembelajaran dapat dikatakan interaktif bila sudah memenuhi empat unsur yaitu:
a. Mengandung materi pengajaran yang lengkap sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang sudah ditentukan sehingga dapat dijadikan sebagai sumber belajar bagi siswa .
b. Dapat digunakan sebagai media pembelajaran bagi guru karena dapat mempermudah guru dalam menyampaikan materi pembelajaran.
c. Mengandung alat evaluasi yang dapat digunakan untuk mengukur
ketercapaian kompetensi siswa .
d. Tujuan pembelajaran telah tercapai dengan adanya perubahan pada diri siswa yaitu dari tidak tahu menjadi tahu.
Dengan penggunaan program aplikasi pembelajaran interaktif ini diharapkan akan memperjelas penyampaian materi sehingga siswa akan lebih mudah memahami materi yang disampaikan dengan indikasi meningkatnya minat yang dapat memacu prestasi belajar siswa.
Namun disamping itu, pemanfaatan media dalam proses belajar mengajar, tentu saja mempunyai kelebihan dan kelemahaanya. Menurut Sri Anitah dalam Media Pembelajaran, kelebihan dan kekurangan dari media seperti Physics Courseware ini adalah sebagai berikut:
a) Kelebihannya yaitu :
1. Media ganda. Teks, audio, grafis, gambar diam, dan media gambar hidup dapat dikombinasikan dalam satu sistem yang mudah digunakan.
2. Partisipasi pebelajar. dalam hal ini adanya interaksi melalui media video audio dalam kegiatan pembelajaran.
3. Individualisasi.

b) Kelemahannya yaitu:
1. Hanya akan berfungsi untuk hal-hal sebagaimana yang telah diprogramkan
2. Memerlukan peralatan komputer multimedia
3. Perlu kemampuan pengoperasian, untuk itu perlu ditambahkan petunjuk pemanfaatan
4. Pengembangannya memerlukan adanya tim yang professional
5. Pengembanganya memerlukan waktu yang cukup lama
6. Tidak mempunyai sentuhan manusiawi
C. Kajian Teori Arus Listrik
1. Arus listrik
Arus listrik adalah aliran partikel-partikel bermuatan listrik. Sebelum elektron ditemukan, pada abad ke-19, didefinisikan bahwa arah arus listrik dianggap sebagai arah aliran muatan positif dari kutub positif ke kutub negatif. Contoh ptk ipa smp kurikulum 2013 Tapi pada hakekatnya, muatan elekton kutub negatiflah yang mengaliri kutub positif. Dan arus listrik hanya mengalir pada suatu rangkaian tertutup.

Arah arus
Gambar 2. Arah arus berlawanan dengan aliran elektron.

Untuk menyatakan besar kecilnya arus listrik digunakan rumus arus listrik (I) yang didefinisikan sebagai banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui penghantar (Q) yang mengalir setiap satu satuan waktu (t), dimana secara matematis dapat dituliskan:
Q     I =----
t
Dimana: I = arus listrik (A)
Q = muatan listrik (C)
t = selang waktu (s atau detik)
Kuat arus dapat diukur menggunakan Amperemeter, sedangkan beda potensial diukur menggunakan Voltmeter. Ampermeter dalam pengukuran kuat arus dipasang secara seri dengan hambatan, sedangkan untuk beda potensial dipasang secara pararel dengan sumber tegangan.

2. Hukum Ohm dan Hambatan Jenis
Hukum ohm ditemukan oleh ahli fisika Jerman bernama George Simon Ohm pada 1827, yang digunakan untuk menentukan hubungan arus listrik dan tegangan dalam sebuah hambatan. Hukum ohm sendiri berbunyi: “Kuat arus yang melalui penghantar sebanding dengan beda potensial pada kedua ujung penghantar”.
Hubungan antara kuat arus dan tegangan ditemukan oleh George Simon Ohm ini bisa dinyatakan dalam grafik seperti dibawah ini:

I (ampere)
Gambar 3
Grafik hubungan antara tegangan V dan kuat arus I.

Grafik tegangan terhadap kuat arus berupa garis lurus dan condong keatas tersebut menunjukkan bahwa, beda potensial tegangan sebanding dengan kuat arus.
Misalnya pada sebuah rangkaian yang terdiri lampu dan baterai, lampu yang dinyalakan dengan satu buah baterai akan menyala redup, dengan tiga baterai lebih terang, karena arus yang mengalir lebih besar. Jadi semakin besar beda potensial semakin besar pula arus listrik yang dihasilkan
Nilai perbandingan beda potensial dengan arus listrik yang mengalir merupakan nilai resistansi hambatan yang dimiliki oleh penghantar dan nilainya tetap. Secara matematis hukum ohm dapat ditulis :

V / I = R atau V = I . R
dimana: V = beda potensial, satuan volt (V)
I = kuat arus listrik, satuan ampere (A)
R = hambatan listrik, satuan ohm (~)
Satuan hambatan listrik yang lebih besar dinyatakan dalam kilo ohm (kW) atau mega ohm (MW).
1 kilo ohm = 10³ ohm dan 1 mega ohm = 106 ohm
Hambatan jenis ditentukan oleh luas penampang kawat A, hambatan jenis bahan ~, dengan panjang kawat L. Dimana makin kecil penampang kawat, maka semakin suliht pula elektro untuk bergerak bebas. Mekin panjang penghantar, maka semakin banyak pula hambatan yang dialami elektron-elektron itu.

Secara sistematis dituliskan sebagai berikut :
R ~ L dan R ~ 1
A
Dengan menggunakan kedua kesimpulan tersebut dapat dituliskan :
R ~ 1 atauR = ~ L A A Dimana:
R : hambatan kawat (Ohm)
L : panjang kawat (m)
A : luas penampang kawat (m²)
~ : Hambatan jenis (Ohm meter)
Secara umum luas penampang kawat berbentuk lingkaran,jadi dapat dituliskan [A = ~.r²]. 

3. Hukum Kirchoff
a) Hukum I Kirchoff
Hukum I Kirchoff digunakan untuk menghitung kuat arus. Pada rangkaian tidak bercabang hukum I kirchoff berbunyi: ³Pada rangkaian listrik tak bercabang, kuat arus di setiap titik pada rangkaian sama besar´.
Untuk arus listrik bercabang hukum I Kirchoff berbunyi: “Jumlah kuat arus yang masuk pada titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan tersebut”. Pernyataan diatas dikenal sebagai Hukum I Kirchoff. Yang secara matetatis dituliskan :
~ I masuk = ~ I keluar
Secara skematik rangkaian bercabang digambarkan seperti yang terlihat di bawah ini:

Gambar 4.
Hukum Kirchoff, arah arus yang mengalir pada titik percabangan.

b) Hukum II Kirchoff
Hukum II Kirchoff adalah kekekalan energi, yang berbunyi: “Jumlah aljabar tegangan yang mengelilingi suatu rangkaian tertutup sama dengan nol”. Secara sistematis dapat dituliskan:
~V = 0
Artinya bahwa penjumlahan dari jumlah GGL dalam suatu sumber tegangan dan penurunan tegangan sepanjang rangkaian tertutup sama dengan nol.
~E + ~IR = 0
4. Rangkaian Resistor
a) Rangkaian Seri
Rangkaian resistor seri adalah rangkaian yang tersusun berurutan atau apabila dalam sebuah rangkaian terdapat beberapa resistor dalam satu lintasan arus listrik, sehingga kuat arus yang mengalir pada masing-masing resistor hambatan sama besar meskipun besar hambatan masing-masing resistor berbeda.

Gambar 5.
Rangkaian seri resistor hambatan.

Tegangan pada ujung-ujung R1, R2, R3 adalah Vab, Vbc, Vcd sedangkan tegangan total a dan d adalah Vad jadi, Vad = Vab + Vbc + Vcd
Sedangkan kuat arus yang mengalir melalui R1, R2, R3 sama besar yaitu I, makaI1 = 12= I3= I
b) Rangkaian Pararel
Yaitu rangkaian resistor yang tersusun dan terdapat beberapa lintasan, yang membagi arus listrik yang melewatinya. Dalam rangkaian paralel, tegangan antar ujung pada tiap hambatan adalah sama.

Gambar6.
Rangkaian Pararel resistor hambatan Contoh ptk ipa fisika smp pdf

Kuat arus yang masuk dari titik percabangan a adalah I, dan yang keluar dari percabangan a adalah I1, I2, I3 yang dikarenakan tegangan pada tiap hambatan besarnya sama, maka bisa dirumuskan:
Vab = V1 = V2 = V3 I = I1 +I2 +I3,
Maka,
Vab = Vab + Vab + Vab Rp R1 R2 R3
Sehingga,
1 = 1 + 1 + 1.
Rp R1 R2 R3

D. Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan yang masih lemah kebenarannya. Sedangkan menurut Sofian Effendi, adalah kesimpulan sementara atau proposisi tentativ tentang hubungan dua variabel atau lebih yang masih harus dibuktikan kebenarannya.
Dengan uraian di atas, maka hipotesis penelitian tindakan kelas ini adalah:
Pemanfaatan media program Physic Courseware dalam pembelajaran fisika dapat meningkatkan minat belajar siswa pada materi pokok arus listrik di SMPN 1 ... Kabupaten ....

PTK KENAIKAN PANGKAT GURU SMP KELAS IX

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN


A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 15 Oktober sampai 12 November 2016. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah dan silabus pembelajaran mata pelajaran Fisika kelas IX.1 semester ganjil. Adapun yang digunakan sebagai tempat penelitian adalah SMPN 1 ... Kabupaten ...
B. Subjek Penelitian
Subyek dari penelitian tindakan kelas ini adalah peserta siswa kelas IX1 Semester I SMPN 1 ... Kabupaten ...tahun ajaran 2016/2017. Dengan jumlah siswa 36 anak terdiri dari 20 siswa putra dan 16 siswi.

C. Metode Penelitian
Metode penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau sering disebut dengan istilah dalam bahasa Inggris Classroom Action Research. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dan tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi di mana praktik pembelajaran tersebut dilakukan.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan terhadap kegiatan belajar, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Download ptk ipa smp doc  Dalam buku Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Suharsimi Arikunto menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas terdiri dari tiga kata yaitu penelitian, tindakan dan kelas. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut :
1. Penelitian, menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
2. Tindakan, menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.
3. Kelas, dalam hal ini tidak terkait pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Yang dimaksud kelas di sini adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.
Dari penjelasan di atas PTK dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh guru di dalam kelas pada suatu objek yang dengan menggunakan rangkaian siklus kegiatan.

D. Rencana Tindakan
Penelitian tindakan ini akan dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas 4 tahapan yaitu : Planning (perencanaan), Action (tindakan), Observation (pengamatan), Reflection (refleksi). Tahapan pada tiap siklusnya diterapkan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Planning (perencanaan),
Kegiatan yang dilakukan antara lain:
1) Observasi awal, mengidentifikasi masalah melalui wawancara dengan guru mata pelajaran dan siswa kemudian merumuskan masalah.
2) Menyusun skenario pembelajaran dengan pemanfaatan media Physics Courseware di lab komputer, dengan menyusun perangkat pembelajaran antara lain ; silabus, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan petunjuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
3) Menyusun angket atau kuesioner, digunakan sebagai instrumen untuk mengetahui seberapa jauh minat siswa terhadap pembelajaran fisika.
4) Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis berbentuk soal multiple choice yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar kognitif siswa.

b. Action (tindakan)
Pelaksanaan tindakan berupa penerapan rencana pembelajaran yang telah direncanakan yaitu mata pelajaran fisika pada materi pokok arus listrik dengan menggunakan media Physics Courseware untuk meningkatkan minat belajar siswa.
c. Observation (pengamatan)
Peneliti dengan dibantu guru atau kolabor mengamati proses pembelajaran yang berlangsung. Observasi yang dilakukan meliputi hasil belajar melalui tes untuk kemampuan kognitif, serta perkembangan minat siswa melalui lembar angket atau kuesioner untuk mengetahui perkembangan minat belajar siswa.
d. Reflection (refleksi)
Refleksi merupakan kegiatan yang berkenaan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang dilakukan. Contoh ptk fisika smp kurtilas Dari hasil observasi atau pengamatan, peneliti merefleksi apakah pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran Physics Courseware dapat meningkatkan minat belajar siswa. Jika pelaksanaan siklus I belum terjadi peningkatan berdasarkan indikator keberhasilan, maka dilaksanakan siklus berikutnya sampai indikator keberhasilan tercapai.
Kemudian hasil analisis data siklus I digunakan sebagai refleksi untuk perbaikan pada siklus II. Secara lebih rinci pro sedur berdaur pelaksanaan PTK ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 7.
Alur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (modifikasi Zainal Aqib)

Pada pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini, penulis sebagai peneliti berkolaborasi dengan guru mata pelajaran fisika. Adapun langkah¬langkah dalam pelaksanaan tindakan adalah sebagai berikut :
a). Pra siklus
Sebelum melaksanakan penelitian persiklus, peneliti mengobservasi dan menganalisis kondisi awal siswa melalui nilai ulangan harian peserta didik pada materi sebelumnya yaitu materi tentang medan magnet.

b). Siklus I
Siklus I dari penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada hari Kamis dan Sabtu di kelas IX.1 dengan rincian jadwal sebagai berikut:
Tabel Pelaksanaan siklus I

Tabel 1.
a. Perencanaan
1. Melakukan observasi awal dan mencari informasi permasalahan pada siswa kelas IX.1 SMPN 1 ... Kabupaten ...dengan melakukan tanya jawab kepada guru mata pelajaran fisika dan siswa yang bersangkutan untuk mengidentifikasi masalah.
2. Merumuskan tindakan melalui pembelajaran dengan menggunakan media Physics Courseware untuk meningkatkan minat belajar siswa yang meliputi aspek ketertarikan dalam belajar, perhatian dalam belajar, motivasi belajar, serta pengetahuan (kognitif), afektif dan psikomotor.
3. Menyusun Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) fisika materi arus listrik.
4. Mempersiapkan lembar angket.
5. Menyiapkan media pembelajaran.
6. Menyusun soal tes untuk mengetahui hasil belajar kognitif siswa.

b. Pelaksanaan
a) Guru membuka pelajaran dengan menyampaikan apersepsi dan memberi motivasi kepada siswa.
b) Guru mengulas materi pelajaran sebelumnya yaitu tentang medan magnet, dilanjutkan penyampaian tujuan mempelajari arus listrik tentang arus tertutup dan hukum ohm, dengan menggunakan media Physics Courseware.
c) Guru berkolaborasi dengan peneliti memberikan petunjuk penggunaan program Physics Courseware kepada siswa.
d) Guru menyampaikan pelajaran dengan bantuan media
pembelajaran Physics Courseware pada materi arus listrik.
e) Siswa mengamati dan mengikuti petunjuk yang telah
disampaikan.
f) Masing-masing siswa membuat kesimpulan setelah mempraktekkan.
g) Guru menunjuk beberapa siswa untuk memberikan pendapat dan kesimpulan dari pemanfaatan media Physics Courseware.
h) Siswa lain diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan atau tanggapan kepada siswa yang telah mempresentasikan.
i) Guru memberikan kesimpulan dari hasil kegiatan belajar mengajar dengan memanfaatkan media Physucs Courseware yang telah berlangsung.
j) Guru memberikan soal secara individu kepada siswa untuk dikerjakan.

Peneliti dengan dibantu guru atau kolabor mengamati proses pembelajaran yang berlangsung. Observasi yang dilakukan meliputi hasil belajar melalui tes untuk kemampuan kognitif, serta perkembangan minat siswa melalui lembar angket atau kuesioner untuk mengetahui perkembangan minat belajar siswa.
 ) Refleksi
Menganalisis data dari hasil angket siswa, pengamatan aspek afektif dan psikomotorik dengan menggunakan lembar observasi, serta aspek kognitif siswa pada siklus I. Mengevaluasi proses pembelajaran pada siklus I untuk tindakan perbaikan pada siklus II.
c). Siklus II
Siklus II dari penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada hari Kamis dan Sabtu di kelas IX.1 dengan rincian jadwal sebagai berikut:
Tabel Pelaksanaan siklus II

Tabel 2.
1) Perencanaan
a) Merumuskan tindakan pembelajaran dengan pemanfaatan Physics Courseware untuk meningkatkan minat belajar pada siklus II.
b) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) fisika materi arus listrik tentang hukum I Kirchoff dan rangkaian hambatan.
c) Mempersiapkan lembar angket.
d) Menyiapkan media pembelajaran.
e) Menyusun soal tes untuk mengetahui hasil belajar kognitif siswa.
2) Pelaksanaan
a) Guru membuka pelajaran dengan memberi motivasi dan apersepsi kepada siswa.
b) Guru mengulas materi pelajaran sebelumnya yaitu tentang hukum Ohm, dilanjutkan penyampaian materi arus listrik tentang hukum I Kirchoff dan rangkaian hambatan.
c) Guru menyampaikan materi pembelajaran materi arus listrik sub pokok bahasan hukum I Kirchoff dan rangkaian hambatan dalam kehidupan sehari-hari.
d) Guru membimbing dan mengarahkan siswa dalam penggunaan Physics Courseware sebagai media pembelajaran.
e) Masing-masing siswa mengamati dan mengikuti apa yang telah disampaikan kemudian menyimpulkan hasil percobaan.

f) Guru menunjuk siswa untuk mempresentasikan pengamatan dan pengalamannya tentang kegiatan yang telah berlangsung di depan siswa lainnya disusul beberapa siswa lain.
g) Siswa lainnya diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan atau tanggapan kepada siswa yang telah mempresentasikan.
h) Guru memberikan kesimpulan dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung.
i) Guru memberikan soal secara individu kepada siswa untuk dikerjakan.
Peneliti dengan dibantu guru atau kolabor mengamati proses pembelajaran yang berlangsung. Observasi yang dilakukan meliputi hasil belajar melalui tes untuk kemampuan kognitif, serta perkembangan minat siswa melalui lembar angket atau kuesioner untuk mengetahui perkembangan minat belajar siswa. ptk ipa smp pdf
3) Refleksi
Hasil dari analisis angket siswa mengalami peningkatan, serta pengamatan pada aspek afektif dan psikomotorik dan aspek kognitif siswa pada siklus II, sudah mencapai KKM dan indikator pembelajaran. Maka penelitian selesai.

E. Teknik Pengumpulan Data
1. Sumber data
Sumber data penelitian ini adalah siswa dan data siswa kelas IX.1 semester I SMPN 1 ... Kabupaten ...tahun ajaran 2016/2017.
2. Jenis data
Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif yang terdiri dari :
a. Data angket (kuesioner) minat belajar siswa.
b. Data nilai siswa yang dapat dianalisis secara deskriptif.
c. Data hasil evaluasi belajar kognitif siswa.
3. Metode pengambilan data
Metode pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Metode angket (kuesioner)
Angket (kuesioner) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada siswa untuk di jawab.
Metode angket ini digunakan untuk mengetahui respon siswa sebelum dan setelah diterapkan model pembelajaran Physics Courseware. Angket ini berisi tanggapan siswa setelah mengalami sendiri proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Physics Courseware.

b. Metode tes
Tes adalah suatu alat yang di dalamnya berisi sejumlah pertanyaan yang harus dijawab atau perintah-perintah yang harus dikerjakan. Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran. Selain itu tes dapat digunakan sebagai berikut :
1) Untuk menentukan seberapa baik siswa telah menguasai bahan pelajaran yang diberikan dalam waktu tertentu.
2) Untuk menentukan apakah suatu tujuan telah tercapai.
3) Untuk memperoleh suatu nilai.
Instrumen tes di sini merupakan instrumen pendukung untuk mengetahui seberapa jauh model pembelajaran Physics Courseware juga dapat digunakan untuk meningkatkan minat belajar siswa. Instrumen tes yang diberikan kepada siswa berupa tes multiple choice atau pilihan ganda.
Kuat lemahnya minat belajar siswa turut mempengaruhi keberhasilannya. Apabila hasil tes tinggi maka ada peningkatan hasil belajar, dan apabila hasil belajar siswa meningkat akan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pula, dari sini dapat diketahui penningkatan minat belajar siswa dalam mengikuti pelajaran fisika. Sedangkan hasil tes rendah maka tidak ada peningkatan minat belajar dalam mengikuti pelajaran fisika.

4. Alat Pengambilan Data
Alat pengambilan data disesuaikan dengan jenis data yang akan diambil, yaitu:
a. Data minat belajar siswa diperoleh dari angket.
b. Data hasil belajar kognitif siswa diperoleh dari nilai tes.
F. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan cara membandingkan hasil belajar siswa sebelum tindakan dengan hasil belajar siswa pada tiap siklus. Dalam menganalisis data digunakan beberapa rumus sebagai berikut :
1. Data Hasil (Kuesioner) Angket
Data tentang peningkatan motivasi dan tanggapan siswa dalam menggunakan model pembelajaran Physics Courseware diambil dengan angket atau kuesioner. Adapun kriteria penskoran sebagai berikut :
1. Sangat setuju : 4
2. Setuju : 3
3. Cukup setuju : 2
4. Kurang setuju : 1
Instrument angket berjumlah 10 pernyataan dengan pilihan yang dibuat 4 kategori yaitu sangat setuju, setuju, cukup setuju, dan tidak setuju, skor maksimal yang dicapai oleh siswa adalah 10 x 4 = 40 dan skor minimal adalah 10 x 1 = 10.
Untuk mengetahui persentase siswa dari data angket yang diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Jumlah skor yang diperoleh
Nilai persentase = ¥ 100% Skor maksimum

Adapun Kriteria motivasi siswa adalah sebagai berikut :
1. 80 – 100 : Minat siswa sangat tinggi
2. 66 – 79 : Minat siswa tinggi
3. 56 – 65 : Minat siswa cukup tinggi
4. 40 – 55 : Minat siswa kurang tinggi
2. Data Hasil Evaluasi Kognitif
Untuk mengetahui hasil belajar siswa, digunakan daftar nilai kognitif. Hasil evaluasi siswa diperoleh dari nilai tes akhir setiap siklus. Selanjutnya data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan menghitung ketuntasan individu dan pro sentase ketuntasan klasikal.
a. Ketuntasan individu
Ketuntasan belajar individu untuk mengetahui hasil belajar setiap siswa. Dengan indikator keberhasialan siswa dikatakan tuntas belajar jika siswa memperoleh nilai sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 63.
Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung analisis deskriptif ketuntasan individu siswa, yaitu :
Skor yang diperoleh siswa Nilai=¥ 100
Skor Maksimum
b. Ketuntasan klasikal
Untuk mengetahui hasil belajar siswa, digunakan daftar nilai kognitif. Contoh ptk ipa fisika smp pdf Dengan ketuntasan belajar klasikal dinyatakan berhasil jika pro sentase siswa memperoleh nilai sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 63, dan sekurang-kurangnya 85% dari jumlah seluruh siswa di kelas.

Dari data yang diperoleh dari tiap siklus dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan menghitung persentase ketuntasan belajar secara klasikal. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai
berikut :
Jumlah skor yang tuntas belajar
Nilai persentase = x 100%
Skor seluruh siswa

DOWNLOAD LAPORAN PROPOSAL PTK FISIKA SMP

DAFTAR PUSTAKA


Ahmad Rohani, Media Instruksional Edukatif, Jakarta: Rineka Cipta, 1997.
Anna Poedjiadi, Sains Teknologi Masyarakat, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005.
Arief. S. Sadiman, dkk, Media pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan pemanfaatannya, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006
Asnawir dan M. Basyirudin Usman, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Press, 2002.
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2005. Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2008.
E. .Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Karakteristik dan Implementasi, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2005.
Fatah Syukur, Teknologi Pendidikan, Semarang: Rasail, 2005. Foster, Bob,Fisika SMU kelas 3 Jakarta : Erlangga, 1999. Harjanto, Perencanaan Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2000.
http//:asbabulismu.blogspot. com/2016/04/minat-belajar.html.//diakses pada 20 Desember 2016
Hujair AH, sanaky, MediaPembelaharan, Jogjakarta: Safiria Press, 2016. Ibrahim Nashir, Muqqadimati fi-Tarbiyah, Aman: Ardan, tt.
Kanginan, Marthen, Fisika kelas 1 SMA semester 2, Jakarta : Erlangga, 2004.
Lee, Kwuang-wu, English Teachers¶ Barriers to the Use of Computer-assisted Language Learning 2000.The Internet TESL Journal, Vol. VI, No. 12, December 2000.
M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, Jakarta : Rineka Cipta, 2016.
Masnur Muslich, Melaksanakan PTK Itu Mudah Classroom Action Research Pedoman Praktis Bagi Guru Profesional, Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2016.
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung : Rosda Karya, 1999.
Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 1997.
, Psikologi Pendidikan, Bandung, Remaja Rosda Karya, 2000.
Paul A. Tipler, Fisika Untuk Sains Dan Teknik, Jilid 1, Jakarta: Erlangga, 1991. Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2016. S. Nasution, Didaktik Azas-azas Mengajar , Bandung: Jemmars, 1998.
Shaleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul Majid, al Tarbiyah wa Turuqu Tadris, Mesir: Darul Ma’arif.
Slameto, Belajar Dari Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya Jakarta: Rineka Cipta, 2003
, Belajar Dari Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 1995.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung : CV. AFABETA, 2006.
Suharsimi Arikunto dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008.
, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara, 2001.
, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006.
Sunardi, Etsa Indra I, Fisika BilingualUntuk SMA/MA kelas X Semester 1 dan 2 Bandung : Yrama Widya, 2007.
Supriyanto, Sumarsono, Fisika untuk SMA/MA kelas X Semarang : CV. Aneka Ilmu, 2006
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2006
, Psikologi Belajar, Edisi 2, Jakarta : Rineka Cipta, 2008.
Tarjuki,”Pembelajaran Fisika Dengan Model Pembelajaran Kooperatf Tipe
STAD Dengan Mengurangi Miskonsepsi Siswa Pada Pokok Bahasan
Rangkaian Arus Listrik Siswa Sma1 Ksatrian Kelas 1 Semester 2 Tahun
Ajaran 2005/2006´Semarang: Skripsi UNNES 2007.
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, Jakarta: Kencana, 2008, hlm. 163.
Yusuf hadi, Pemilihan dan Pengembangan Media Untuk Pembelajaran, Jakarta: Rajawali, 1987.
Zainal Aqib, Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru, Cet I, Bandung : Yrama Widya, 2006, hlm. Suharsimi Arikunto, dkk., Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008.

Terimakasih atas kunjungan anda yang telah membaca postingan saya CONTOH PTK FISIKA SMP KELAS IX ARUS LISTRIK